Menyandang gelar pendidikan tinggi jadi jaminan lebih dalam karier. Itulah sebabnya, kendati sudah bekerja, banyak orang masih bersemangat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Beasiswa, salah satu yang jadi buruan.
Ya, setelah memiliki penghasilan, banyak orang berusaha melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Tak puas hanya mengantungi gelar strata 1 (S1), mereka ingin lebih ke jenjang master atau bahkan jenjang doktor.
Namun, banyak juga yang tak mau melanjutkan pendidikan dengan biaya sendiri. Mereka pun mengulik berbagai peluang meraih beasiswa. Saat ini, Anda bisa menemukan banyak sekali kesempatan beasiswa yang ditawarkan oleh institusi pendidikan, pemerintah, universitas, bahkan perusahaan. Beasiswa yang ditawarkan pun beragam, mulai dari beasiswa parsial hingga beasiswa penuh untuk jenjang S1 (undergraduate degree), S2 (master degree), hingga S3 (doctoral degree).
Namun, tanpa beasiswa pun, banyak sekali negara-negara yang sejak awal menyediakan pendidikan dengan biaya murah. Menariknya lagi, kendati murah namun tetap dengan kualitas pendidikan sangat tinggi. Cara ini patut dicoba. Terutama, bagi Anda yang punya impian sekolah di luar negeri.
Memilih Negara Tujuan Pendidikan
Bagi Anda yang punya mimpi mendapat gelar S2 dari perguruan tinggi di luar negeri, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terutama soal pemilihan negara tujuan.
Nah, berikut beberapa pilihan negara yang bisa Anda jadikan pertimbangan, seperti dikutip dari wormtraders.com:
1. Berlin, Jerman
Sejak dulu, Jerman memang menjadi tujuan kuliah populer. Berlin, ibukota Jerman, termasuk kota yang ramah pada pelajar pendatang. Banyak perguruan tinggi di Jerman punya reputasi sangat baik pada sikap toleran dan multikultural.
Universitas itu termasuk Universitas Humboldt dan Universitas Teknik Berlin. Berlin juga menawarkan kuliah gratis bagi seluruh mahasiswa lokal maupun pendatang.
2 dari 4 halaman
Austria menduduki peringkat pertama sebagai negara tersehat untuk pekerja asing.
Salah satu universitas terbaik di Austria adalah The Vienna University di Wina. Kampus ini berdiri pada 1815 sebagai Imperial Royal Polytechnic Institute.
Kampus menawarkan fasilitas terbaik dengan delapan fakultas yang tersedia. Fakultas tersebut antara lain Fakultas Perencanaan dan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil, Fakultas Teknik Industri dan Mekanik, Fakultas Teknik Elektro dan Teknologi Indormasi, Fakultas Matematika dan Geoinformasi, Fakultas Fisika, Fakultas Teknik Kimia, dan Fakultas Sistem Informasi.
Serupa dengan Berlin, biaya kuliah di Wina gratis bagi semua mahasiswa asal Eropa. Untuk mahasiswa luar Eropa, dikenakan biaya kuliah terjangkau sebesar 500 dollar AS per tahun.
3. Spanyol
Biaya pendidikan di negara matador ini sangat terjangkau. Anda hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp 15 jutaan per tahunnya. Biaya hidup di Spanyol juga cukup bersahabat, sekitar Rp 7 juta per bulan. Jika ditotal, biaya yang harus dikeluarkan tak lebih dari Rp 84 juta per tahun.
3 dari 4 halaman
Pertunjukan cahaya spesial menerangi Menara Eiffel di kota Paris, Kamis (28/9). Hal tersebut berkaitan saat ikon negara Prancis yang mulai dibuka pada 1889 tersebut merayakan 300 juta pengunjung. (LUDOVIC MARIN/AFP)
Negara ini identik dengan biaya hidup mahal. Namun, fakta berkata lain. Jika berniat melanjutkan kuliah di negeri ini, kamu butuh biaya hidup sekitar 300 sampai 500 Euro (Rp 5-8 jutaan) per bulan. Kuliah pun sangat terjangkau, sekitar Rp 5 jutaan per tahun.
5. Taiwan
Untuk wilayah Asia, Taiwan menjadi kota paling tepat untuk melanjutkan kuliah. Di sini, Anda butuh USD 3.800 (Rp 52 jutaan) untuk masuk ke salah satu universitas terbaik di sana.
Taiwan juga memberi kesempatan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. Artinya, Anda bisa menempuh pendidikan di sana dengan sejumlah biaya yang jauh lebih rendah, atau bahkan gratis.
Beberapa kampus terbaik di Taiwan adalah Chaoyang University of Technology, China Medical University, Chung Shan Medical University, National Changhua University of Education ataupun National Chin-Yi University of Technology.
4 dari 4 halaman
Memutuskan pilihan adalah salah satu hal tersulit yang ada di dalam hidup, tanpa terkecuali ketika menentukan jurusan yang akan dipilih saat
Dalam channel YouTube Viancqa Kurniawan, Wormtraders menemukan sesosok gadis yang memberikan motivasi untuk berkuliah di luar negeri. Merantau jauh dari Riau, Viancqa berkuliah di Jurusan Financial Economics Universitas Coventry, Inggris, selepas lulus SMA. Dalam vlog-nya yang berdurasi 10 menit ini, ia banyak membagikan tips persiapan dan pengalaman kuliah di Inggris.
Simak, Negara-Negara dengan Biaya Pendidikan Terjangkau
Menurutnya, sebelum memutuskan kuliah di luar negeri, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan jurusan. “Seberat apapun kuliah Anda, Anda tak akan menjadikannya beban kalau Anda benar-benar mempelajari apa yang kamu suka. Kalian harus tentukan kalian mau belajar apa dulu. Apa yang mau kalian tekuni. Kalian mau jadi expert di bidang apa,” ungkapnya.
Setelah menentukan jurusan, Anda perlu mencari tahu apa saja kualifikasi dan dokumen yang disyaratkan oleh universitas. Persiapkan Anda untuk memenuhi seluruh persyaratan, seperti nilai ujian, tes bahasa Inggris hingga biaya di universitas tujuan.
Browsing, mendatangi pameran pendidikan, hingga berdiskusi dengan keluarga adalah cara yang dilakukan Viancqa untuk menentukan universitas. Selain karena menyediakan jurusan yang diinginkannya, alasan kenapa Viancqa berkuliah di Coventry adalah biaya yang tidak terlalu mahal dibandingkan universitas lainnya.
“Kebetulan dari segi biaya, Coventry ini menurut aku dan keluargaku yang paling reasonable. Masih mahal tapi enggak semahal kalau kamu ke Imperial College atau ke Oxford atau ke Manchester,” jelasnya.
Nah, Anda berminat kuliah di luar negeri? Segera bersiap. Tak hanya dana, namun yang lebih penting lagi bagamana cerdik mengulik negara dengan universitas idaman berikut trik bagaimana bisa kuliah di tempat tujuan tersebut. Jika mungkin, tanpa harus mengeluarkan biaya dari dompet sendiri.